Selasa, 30 Oktober 2007

KESEHATAN DI BULAN RAMADAN

Bulan Ramadan telah tiba. Bulan yang penuh pahala dan ampunan. Setiap kali mendengar kata bulan Ramadan, orang langsung berpikir tentang puasa. Bagi sebagian orang, bulan Ramadan hanya bulan untuk berpuasa. Padahal banyak hikmah yang bisa diambil dari bulan Ramadan. Mungkin kalau dari segi agama sudah banyak yang tahu tentang hikmah puasa. Kali ini saya akan sedikit membahas tentang puasa dilihat dari segi kesehatan.

Bisa dikatakan kalau berpuasa itu mengendalikan kesenangan. Artinya, secara ilmu alam kesenangan itu timbul saat otak mempoduksi hormon dophamin. Secara alami hormon ini diproduksi saat kebutuhan perut dan yang di bawah perut terpenuhi. Di bulan Ramadan produksi hormon ini sangat dibatasi. Tapi justru karena itulah pahala kita bertambah. Sebab semakin besar tantangan yang kita hadapi di bulan Ramadan, semakin besar hadiah yang akan kita peroleh saat hari kemenangan tiba.

Banyak orang berpikir kalau berpuasa itu artinya tidak makan sama sekali. Padahal berpuasa itu hanya mengganti pola makan dan jadwal makan saja. Kita ambil analogi yang sederhana saja. Kita hanya memindahkan sarapan menjadi makan sahur. makan siang dan cemilan sore diubah menjadia buka puasa. Sedangkan makan malam tetap.

Memang pada awal puasa banyak orang yang mengeluh lapar di siang hari. Tapi apabila cara makan dan makanan yang disantap itu tepat, maka dalam hari ke 5 puasa perasaan itu akan jauh berkurang.

Akifitas yang dilakukan pada saat bulan Ramadan otomatis akan mengalami sedikit perubahan. Hal itu disebabkan jumlah tenaga kita tidak sama seperti bulan-bulan yang lain akibat dari perubahan pola makan. Hal ini tidak akan terlalu mengganggu pekerjaan kita asalkan kita bisa mensiasatinya. Salah satu caranya dengan memilah pekerjaan yang akan dikerjakan. Kerjakan dahulu pekerjaan yang banyak menggunakan otak. Karena meskipun ukuran otak itu kecil, tapi menghabiskan 1/5 dari energi yang kita miliki. Kalau kita mengerjakan pekerjaan yang banyak menggunakan otot dikhawatirkan otak tidak dapat jatah energi yang memadai.

Puasa juga cocok untuk orang yang sedang berdiet. Terbukti dengan puasa yang benar dapat mengurangi lemak dalam jumlah besar. Kalau kita perhatikan, tingkat obesitas di dunia ini sudah semakin parah. Sebagian penderitanya adalah wanita yang tinggal di negara-negara maju. Hal itu disebabkan mereka kurang olahraga dan tidak pernah berpuasa. Berbeda dengan di negara-negara Timur Tengah yang sudah terbiasa dengan yang namanya puasa. Tingkat obesitas di negara-negara itu masih sangat rendah.

Orang yang mengalami obesitas hampir dipastikan menderita stroke, kalau tidak diabetes atau penyakit jantung. Untuk orang yang menderita diabetes, disarankan untuk diet. Diet ini akan sangat terasa manfaatnya di bulan Ramadan. Jadi Alloh swt sudah menset sedemikian rupa agar puasa Ramadan bermanfaat untuk orang yang sehat maupun yang sakit.

Bukti lainnya adalah puasa Ramadan adalah saatnya organ pencernaan kita istirahat dan melakukan detoksifikasi. Detoksifikasi atau menghilangan racun dari dalam tubuh sebenarnya dilakukan setiap hari. Namun, karena berpuasa makanan yang masuk menjadi terbatas dan proses pembersihan menjadi sangat maksimal.

Dengan berpuasa proses pencernaan makanan menjadi lebih baik. Tidak ada zat makanan yang masih berguna terbuang. Sehingga kotoran yang kita buang benar-benar kotoran.

Jadi bulan Ramadan bukan hanya bulan pembersih jiwa, tapi juga bulan pembersih raga. Dengan berpuasa tubuh kita menjadi lebih sehat.

Ada beberapa tips untuk menghadapi puasa di bulan Ramadan.

% Saat sahur usahakan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan mineral. Makanan yang disarankan berupa susu, telur dan buah-buahan. Hal ini dikarenakan protein dicerna oleh tubuh lebih lama daripada zat yang lainnya. Sedangkan mineral untuk menjaga kadar air dalam tubuh tetap terjaga. Orang sering salah dengan mengkonsumsi karbohidrat saat sahur. memang karbohidrat dapat membuat kenyang. Tapi hanya bertahan paling lama sampai jam 11 siang.

% Saat berbuka puasa jangan dijadikan ajang untuk balas dendam. Makan secukupnya dengan mengutamakan makanan yang manis dan berkarbohidrat yang tinggi untuk mengganti energi yang sudah hilang.

% Setelah sholat Tarawih makan makanan secukupnya untuk berjaga-jaga kalau tidak sempat untuk makan sahur keesokan harinya.

Tidak ada komentar: